ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Sunday, September 21, 2008

BAHASA AL-QURAN SANGAT TINGGI

SETAN DAN IBLIS ITU TIDAK ADA (PART 2)

Pada postingan yang telah lalu, pada blog ini telah ditulis tentang tidak adanya makhluk yang bernama setan/ iblis.

Pada postingan kali ini, hanyalah meneruskan tentang isi tulisan tersebut.

Ketika kita belajar mengenal al-quran, yang kita ketahui bahwa al-quran adalah sebuah kitab dengan bahasa yang sangat tinggi dan sempurna. Kiranya tidak mengherankan ketika sebagian manusia mempelajari al-quran dengan tingkat pengetahuan yang lebih tinggi pula, serta menafsirkannya dengan bahasa yang lebih masuk akal (termasuk didalamnya menafsirkan tentang setan dan iblis).

Ketika jaman dulu kita menafsirkan setan dan iblis sebagai makhluk, maka jaman sekarang yang ilmu pengetahuan manusia semakin berkembang, setan dan iblispun ditafsirkan sebagai kata sifat (sebutan bagi jin dan manusia yang menolak kasih dan sayang Tuhan).

Semua penafsiran, setan sebagai makhluk ataupun setan sebagai kata sifat tentunya tidak ada yang salah. Semua menyesuaikan dengan kondisi dan tingkat pengetahuan seseorang.

Sama ketika sebagian orang menafsirkan pohon sebagai perbuatan.(coba lihat disini).
Disitu dapat kita lihat, ketika sebagian orang menafsirkan pohon sebagai perbuatan, yang dengan perbuatan itu maka adam dan hawa mendapatkan buahnya.
Padahal selama ini kita sering mendapatkan pengetahuan dari orang tua kita/ guru ngaji kita bahwa adam dan hawa keluar dari surga karena telah makan buah khuldi (buah seperti buahnya kita di dunia).

Kita kembali tentang tingginya dan sempurna bahasa dalam al-quran.
Setelah kita ambil contoh kata kias diatas yaitu pohon dan buah, apakah kita akan menyalahkan tafsiran yang mengatakan pohon itu tetap pohon dan buah itu tetap buah? Tentu tidak. kedua tafsiran diatas tidak ada yang salah. Semua menyesuaikan kondisi dan tingkat pengetahuan seseorang (semua benar).

Demikian semoga tulisan ini mudah di mengerti bagi setiap orang yang membacanya.


Wallahu alam