ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Tuesday, March 3, 2009

YANG PENTING SAYA SUDAH SHOLAT

Suatu hari saya bertanya kepada teman-teman saya tentang sholat.
Apakah teman-teman tahu arti dari bacaan-bacaan sholat....???
Ternyat hampir semua teman-teman kurang tahu dan tidak mengerti maksud dari apa yang dibacanya dalam sholat.

Kalo kita pikirkan dan renungkan, sebenarnya kalo kita sholat dan tidak tahu arti (minimal maksud) dari bacaan yang kita baca maka apa bedanya sholat kita dengan sholatnya anak umur 3-6 tahun yang lagi belajar sholat.

Anak-anak belajar sholat dimulai dari bacaan yang harus dihafal. Kemudian anak-anak melakukan sholat sambil terkadang ngobrol dengan temannya. Kemudian agak dewasa sedikit sholatnya agak tenang ( dalam artian tidak ngobrol dan jahil lagi).

Itu adalah tingkatan terkhir kebanyakan dari kita sholat. Yaitu sebatas membaca dan badan kita diam kecuali melakukan gerakan-gerakan sholat. Walaupun angan-angan pergi jauh kemana. karena hingga saat dia mulai bisa sholat tenang belum ngerti dan maksud apa yang di bacanya.

Tapi hal tersebut berlanjut sampai umur puluhan tahun dan bahkan sampai mati sholat kita hanya sebatas bacaan dan gerakan saja. Kita tidak pernah membenarkannya dalam hati. Padahal tingkatan tertinggi sholat adalah apabila kita sudah benar dalam gerakan, kemudian benar dalam bacaan dan membenarkan dalam hati apa yang digerakkan dan dibacanya.

Kebanyakan kita hanya berucap "Yang penting saya sholat". Tidak ada upaya dari kita untuk menyempurnakan gerakan-gerakan dan posisi tubuh dalam sholat, juga tidak ada pula upaya kita untuk lebih betul (baca sempurna) nya bacaan-bacaan sholat kita.

Yang penting saya sudah sholat. Itulah yang sering kita dengarkan dari kebanyakan orang setiap kita mengingatkan agar gerakan dan bacaannya agar lebih di sempurnakan.
Sepertinya kalo kita sudah bisa sholat (dalam hal bacaan dan gerakan) tugas untuk belajar tentang hal tersebut sudah selesai.
Padahal ada beberapa bacaan yang kita harus betul betul ditekankan dalam hal membacanya. Misal contoh tasjid haruslah jelas. Ada sekitar 21 tasjid ketika kita membaca tahyat. Dan itu harus betul-betul dibedakan antara tasjid dan tidak tasjid.
Contoh : ATTaHiyyatul disitu ada 2 tasjid.

Setelah kita benar dalam hal gerakan dan bacaan, maka selanjutnya kita harus membenarkan dalam hati. Kita harus belajar untuk mengerti apa yang kita baca. Apabila dari permulaannya benar ( wudhu ) lalu tempat dan badan dan pakaian juga suci dari najis, kita bersiap untuk menyempurnakan sholat kita. Kita terus melakukan penyempurnaan dalam sholat, karena kita menghadap kepada yang maha sempurna.
Segala yang ada didunia (termasuk dunia ini) sebenarnya sedang menuju kepada yang maha sempurna. Coba perhatikan pembuatan mobil, motor, hp, komputer dan lain-lain semua menuju ke arah yang sempurna.

Kalau semua yang ada didunia ini melakukan penyempurnaan, apakah kita tidak ingin menyempurnakan ibadah kita dengan bacaan dan gerakan yang lebih sempurna?
Kita harus selalu berusaha menyempurnakan ibadah kita. Karena begitu penyempurnaan itu berhenti, kecil kemungkinan untuk bertemu dengan yang maha sempurna.
Semoga kita selalu berusaha melakukan penyempurnaan dalam hal apa saja. Agar suatu saat kita bisa bertemu dengan Dia yang maha sempurna.
Wallahu a'lam