ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Saturday, August 15, 2015

PERBINCANGAN SAMBIL LALU

Minggu yang lalu saya ada jalan bersama teman  saya yang mantan aktivis HMI. Kebetulan saya tidak bisa mengendarai mobil, jadi saya minta dia untuk bantu saya membawakan mobil kantor untuk ambil sample produk di daerah Cilegon.

Dalam perjalanan kita berbincang tentang banyak hal. dari mulai politik sampai apa saja yang terlihat di jalan kita perbincangkan. Sampai ketika dia berbicara tentang hantu dan setan, membuat saya ingin membuat ceritanya di sini.
Ini menarik bagi saya, karena  tulisan saya di blog ini pernah menulis tentang setan dan hantu. Mungkin merefresh tulisan lalu.

Perbincangan atau percakapan awal di mulai dengan pertanyaanya kepada saya.
"Mengapa hantu atau setan  selalu diwujudkan dengan tertawa......?????"
"Saya tidak tahu", jawab saya.
"Coba kamu perhatikan, setiap kamu nonton tv, setannya selalu tertawa. bahkan di alam nyata, konon hantunya juga tertawa", lanjut dia.
"Saya orang yang tidak percaya setan dan iblis sebagai makhluk", kata saya.
Kenapa?
Saya menempatkan Tuhan sebagai yang maha, karena Tuhan maha maka Tuhan tidak mempunyai kekurangan sedikitpun. Tuhan maha baik. Jadi keburukan atau ketidak baikan berada di luar dari pada Tuhan.
Lho, tapi Tuhan maha menyiksa, maha menyempitkan, di sisi lain maha melapangkan.....?????
Betul, tapi semua siksaan dan apapun yang buruk itu sebagai akibat. Jadi Tuhan selalu mengingatkan, jangan berbuat buruk, kalau buruk itu kamu nanti tersiksa. Jadi siksaan itu sebenarnya manusia sendiri yang membuatnya, dengan ijin Tuhan(karena kalau Tuhan berkehendak orang itu ditolongnya pasti Tuhan mampu, tapi harus ingat Tuhan maha adil. Jadi Tuhan membiarkan orang tersebut tersiksa oleh dirinya sendiri. itu yang membuat kita juga menyebut Tuhan maha menyiksa).
Manusia tersiksa dan masuk neraka sebenarnya itu dia sendiri yang menginginkannya.
Tuhan maha baik karenanya kalau kita berbuat baik berarti kita menuju Tuhan. kalau sebaliknya berarti kita membelakangi Tuhan, yang otomatis kita berjalan semakin jauh dari Tuhan. Keterjauhan kita dari Tuhan, Tuhan menyebutnya neraka, dan kita akan berada di dalamnya kalau jauh dari Tuhan.

Kemudian teman saya tanya lagi, menurut kamu ketika iblis terusir dari surga, lalu adam dan hawa terusir juga dari surga, itu kebetulan atau by design........?????
"by design", jawab saya.
"Cocok. betul." kata dia.
"Tidak mungkin Tuhan yang maha tahu tidak mengetahui bahwa adam dan hawa akan melakukan memetik buah khuldi disurga. Tuhan dapat mengetahui sebelum kejadian". Dia melanjutkan.

Tapi pemahaman saya tentang buah khudi itu, bukan sebagai buah yang benar-benar nyata buah.
"Lalu....?" tanya dia.

Begini, Tuhan melarang adam dan hawa untuk mendekati pohon.
Pemahamannya menjadi, karena adam dan hawa mendekati pohon khuldi maka mereka memetik buah khuldi.
Pohon itu yang saya pahami adalah perbuatan. 
Adam dan hawa mendekati pohon=adam dan hawa melakukan
Karena adam dan hawa sudah melakukan(mendekati pohon) maka mereka memetik buahnya=hasilnya.
Hasilnya apa, ya terusir dari surga.

Ok. perjalanan segera berakhir. kita sudah keluar tol serpong bintaro, selanjutnya pulang jam 18.00.

wallahu a`alam

NB. :
Mohon maaf kalau ada yang beda pemahaman.
Intinya sebenarnya sama. Kita beriman kepada Allah.