ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Monday, February 2, 2009

BERCERITA

Ada seorang pria yang sedang tersesat mencari alamat saudaranya.
Dia datang dari jauh. Dia bertanya kesana kemari untuk mencari alamat saudaranya tersebut. Tapi hingga menjelang maghrib alamat saudara yang dicarinya belum juga ditemukan.
Lelah badan terasa olehnya. Menjelang maghrib hujan tiba-tiba turun lebat sekali. Akhirnya dia berteduh di tempat pemakaman, sedang dia tidak merasa bahwa dia sedang berteduh di pemakaman.

Disaat dia berteduh di pemakaman tersebut, dia melihat seorang wanita cantik yang melambaikan tangannya untuk mempersilahkan masuk ke dalam rumahnya.
Karena hujan yang turun sangat lebat, diapun bersedia berteduh di dalam rumah wanita tersebut. Sesampai di dalam rumah tersebut, sang wanita mempersilahkan duduk. Lalu mereka berkenalan. "Saya siti" ucap si wanita.Wanita tersebut memberikan hidangan dan mempersilahkan sang pria makan sepuasnya (disuruh menghabiskannya) kecuali pisang ambon yang disyaratkan agar jangan disentuh dan dimakan.

Bahkan sang wanita sangat mewanti-wanti agar jangan makan buah ambon tersebut. Yang lain kamu boleh habiskan, tapi pisang ambon jangan kamu sentuh, begitu katanya.
Wanita tersebut juga memberitahu kamar tempat sang pria istirahat. Lalu wanita tersebut masuk ke dalam kamarnya.
Si pria yang kelaparan dan kelelahan karena habis putar-putar cari alamat saudarnya, akhirnya menghabiskan semua makanan yang dihidangkan oleh si wanita, kecuali pisang ambon. Selesai makan si pria lalu menuju kamarnya dan tidur.

Alangkah terkejutnya pria tersebut, ketika bangun ternyata dia berada diatas pemakaman yang masih baru. Lalu di berjalan ke kampung sekitar pemakaman, dan menanyakan kepada warga tentang kuburan tersebut. Lalu ada warga yang bilang kalau itu adalah makam seorang wanita yang masih perawan dan baru kemarin siang dimakamkan. Si pria bertanya dimana rumah orang tua almarhumah? lalu ditunjukkan oleh warga dimana rumah orang tua almarhumah.

Sesampai dirumah orang tua almarhumah, lalu si pria bertanya kepada bapaknya. "apakah betul bapak adalah orangtua siti yang baru kemarin meninggal dunia dan dimakamkan di pemakaman sana?" tanya si pria.
iya betul, jawab bapak.
saya semalam tersesat disana, Lalu saya diajak menginap dirumahnya ucap si pria.
Rumah anak bapak disana bagus dan besar sekali, si pria melanjutkan.
Iya, dia dulu adalah anak yang baik dan rajin beribadah, jawab bapak.

Satu lagi pak, di rumah anak bapak saya disuguhi makanan yang sangat banyak, tapi ada satu yang saya tidak boleh menyentuhnya, yaitu pisang ambon. ada apa dengan pisang ambon tersebut pak.....??? bertanya si pria.
Aduuch kenapa ya...???saya juga kurang tahu, jawab bapak.
Sebentar coba tanya sama ibu.
Buuuuu......uuuuu
Iya pak, .....sahut ibu.
Ini ada anak nanya kenapa dengan hidangan pisang ambon yang dihidangkan kepada jamaah tahlil semalam....?
Kenapa memang pak...? tanya ibu.
Ini si pria katanya semalam nginep dirumah anak kita di kuburan sana. semua boleh dimakan kecuali pisang ambon, kata bapak.
Apaaa....karena diantara semua yang dihidangkan semalam cuma pisang ambon yang belum dibayar ya pak...? tanya ibu.
Ya itu....kenapa ga dibayar...? tanya bapak.
Karena tidak ada kembalian,jadi ngutang jawab ibu.


Dari cerita diatas kiranya jika kita mengadakan jamuan untuk para penahlil dan barang tersebut belum dibayar tunai (ngutang) maka si almarhum belum bisa menikmati apa yang telah kita sedekahkan bagi si almarhum.
Wallahu a'lam.

Ini Kisah dari propinsi banten