ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Friday, September 4, 2015

CERITA (nya) TENTANG KOMITMEN.....?

Dua minggu lalu, tepatnya 14 Agustus 2015, saya ada dipanggil oleh General Manager salah satu perusahaan yang berkantor di APL Tower Jakarta Barat.
Saya di undang untuk diajak bergabung dengan tempatnya bekerja. Kebetulan beliau pernah menjadi atasan saya di perusahaan lain. Satu setengah tahun lalu perusahaan tempat beliau juga pernah mengajak gabung, tapi saat itu saya belum bisa, karena saya baru saja menandatangani perpanjangan kontrak kerja. Kalau saya mau, kenapa kemarin saya harus minta tanda tangan untuk perpanjangan kontrak. Setelah saya tandatangan kontrak kerja, baru dapat tawaran, ya mungkin belum rejeki. Satu setengah tahun lalu beliau belum bergabung di perusahaan tersebut. Saya sangat berterimakasih atas perhatian dan ajakannya untuk mau bergabung dengannya. Berterimakasih karena saya tidak melamar dan saya tidak meminta pekerjaan, tapi ditawarkan pekerjaan olehnya. Kebetulan saat itu dan saat ini saya masih karyawan baru di perusahaan tempat saya sekarang. Karena saat ini saya baru 6 bulan bekerja di tempat yang sekarang.
Satu yang menarik ketika beliau meyakinkan saya untuk mau bergabung bersamanya. 
Comfort Zone, beliau menawarkan itu.
Beliau berkata bahwa kita harus bekerja dengan profesional, bukan karena kita tidak enak atas kebaikan orang. Kita harus menghilangkan rasa ewuh pekewuh(tidak enak atas kebaikan orang).
Saya juga harus mengakui bahwa kita harus bekerja profesional. Tapi bukankah ewuh pekewuh juga bagian dari komitmen. Jadi akhirnya saya juga belum bisa bergabung dengannya.

Enam bulan lalu saya masuk perusahaan ini juga karena di ajak bergabung. Saya masuk perusahaan sekarang, atas ajakan dari pimpinan dan manager perusahaan. Saya masuk perusahaan ini setelah lima kali saya pernah menolaknya, hingga akhirnya ajakan yang ke enam saya mau bergabung. Satu yang saya ingat ketika hari tanda tangan kesediaan saya bergabung adalah, pimpinan berkata" saya tidak ingin karyawan yang bergabung dengan saya hanya untuk bekerja sebentar saja". Dan inilah komitmen saya ketika saya harus menolak ajakan perusahaan yang saya ceritakan diatas. Dengan tidak mengurangi rasa hormat saya pada beliau yang diceritakan diatas yang telah mengajak saya.
Tanpa ada pengalaman kerja untuk bidang yang sama, saya disini dididik benar-benar dari nol. Satu lagi ingatan saya, pimpinan berkata "ini memang hal yang baru buat kamu, tapi saya yakin kamu bisa". 

Akhir tahun 1999 saya juga pernah diajak bekerja oleh seseorang di Amerika. Saat itu saya juga masih karyawan baru di sebuah perusahaan furniture. Saat itu saya baru bekerja sekitar 4 bulan.
Terkadang kita menginginkan sesuatu, tapi apa daya takdir berkata lain. Kita punya kehendak, Tuhan punya kehendak, akhirnya kehendak Tuhan yang menang.

Akhir cerita apakah saya selalu menjaga komitmen.......? entahlah...... atau bentuk saya untuk saya selalu menjaga lidah ini ketika telah terucap atau menyetujui sesuatu maka saya harus melaksanakannya. 
Adalah hak yang membaca tulisan ini untuk melihat dari sudut pandang sebelah mana,
wallahu a`lam