ADALAH BAIK MENJADI ORANG PENTING, TAPI LEBIH PENTING MENJADI ORANG BAIK

Wednesday, October 10, 2007

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI

Sesuatu yang selalu saya minta di detik-detik penghujung bulan romadhon seperti ini adalah,


Ya Allah saya tidak meminta umur yang panjang kepada-Mu, saya hanya meminta pertemukan saya dengan bulan romadhon di tahun yang akan datang.


Sebuah doa yang sangat menghawatirkan, seandainya saya sampai lupa mengucapkan doa itu di setiap detik-detik akhir bulan romadhon seperti sekarang ini.
Tetapi kalau dipikir ulang sebenarnya juga tidak menghawatirkan. Bukankah mati hanya Allah yang tahu, walaupun saya telah berdoa meminta umur yang panjang sekalipun.


Dengan berdoa seperti itu, ada satu harapan agar disetiap datang bulan romadhon harus lebih dekat lagi dengan Allah, karena setiap kealpaan, maka harus ingat kembali bahwa telah berdoa tidak meminta umur yang panjang kepada Allah. Jadi mau tidak mau setiap bulan romadhon harus lebih meningkatkan ibadah kepada Allah. Kalau sampai lupa sudah kelewat bulan syawal tidak berdoa ulang ya berarti harus siap-siap untuk mati. Kalau mau siap mati, ya mau tidak mau harus rajin beribadah walaupun bukan di bulan romadhon.


Akhirnya karena ini adalah detik-detik berakhirnya bulan romadhon ijinkan saya mengucapkan,

SELAMAT HARI RAYA IDUL FITRI 1428 H
MOHON MAAF LAHIR DAN BATIN


Mari di hari raya tahun ini kita ingat kembali apa yang telah terjadi pada diri kita.
Kalau hari raya tahun lalu kita masih sendiri sekarang kita telah berdua (menikah)
Kalau hari raya tahun lalu kita belum punya anak sekarang kita telah punya anak
Kalau hari raya tahun lalu kita masih bersama dengan ayah ibu kita sekarang salah satu atau keduanya telah tiada
Kalau hari raya tahun lalu kita masih bersama istri/suami kini mereka sedang menjalankan tugas nun jauh disana,
Kalau hari raya tahun lalu kita masih menjadi supervisor sekarang telah menjadi manager,
Kalau hari raya tahun lalu kita kekurangan harta sekarang telah berubah berlimpah dan seterusnya.


Setiap detik yang kita lalui semua yang mengatur adalah Allah, kita hanya berkewajiban untuk mengisi dan berusaha dengan perbuatan yang bermanfaat agar kita menjadi lebih baik.


Ya Allah semoga setiap detik yang saya lalui adalah perbuatan yang Engkau ridhoi,
Ya Allah jauhkan diriku dari perbuatan dan perkataan yang sia-sia. Amiin

TERIMAKASIH ATAS KUNJUNGANNYA

Pertama-tama dan yang utama, saya minta maaf buat semua, karena saya tidak aktif (tadinya juga tidak terlalu aktif), tapi sekarang tambah sangat tidak aktif. he....he......


Tapi ya ga papa yang penting kita masih tetap menjadi teman yang baik. Makasih semua atas perhatian dari teman-teman pengunjung semua, tak lupa juga makasih atas kunjungannya.


Salam

Wednesday, August 15, 2007

APAKAH TUHAN BODOH.........?????

Pada postingan yang lalu ada sebuah kalimat yang kebanyakan orang awam seperti saya, yang tidak memikirkannya, atau bahkan sama sekali bukan suatu masalah.
Tetapi saya yakin, sebagian yang lain pasti sudah memikirkannya. Apalagi kalimat tersebut juga tersurat jelas dalam ayat al-qur'an.

Bagi seorang intelektual atau cendikiawan kalimat tersebut sudah biasa. Bagi orang awam...???? Orang awam seperti saya mungkin kurang mengerti atau baru belajar untuk ikut berpikir. Oooohhhh.......ternyata begitu.

Bagi para intelektual mungkin sudah terpikirkan. Bukankah Tuhan maha tahu......???? Kalau begitu mengapa Dia bertanya kepada iblis.

Dalam al-qur'an ayat yang lain Tuhan mengklaim bahwa Dia mengetahui apa yang ada dalam hati manusia, dan Tuhan juga tahu apa yang dipikirkannya. Kenapa kepada iblis Tuhan tidak tahu.....?????Kalau Dia tahu kenapa masih bertanya....????? Bukankah yang mengajukan pertanyaan biasanya tidak tahu....?????


Inilah pertanyaan dalam benak kita yang baru belajar untuk mempelajari ayat tersebut. Apakah Tuhan hanya tahu hati manusia.....?????


Tetapi setelah berpikir kembali manusia baru tahu, bahwa dari situlah manusia mengetahui, ketika berkata "aku" akan menjauhkan diri dari Tuhan.

Jadi Tuhan tidak bodoh. Manusialah yang bodoh, lalu manusia diajari Tuhan dengan pertanyaan itu kepada iblis, biar manusia (saat itu hanya Adam) tahu perbuatan dan perkataan yang akan menjauhkannya dari Tuhan.
Jika manusia pernah berpikir seperti itu (Tuhan bodoh) itu menandakan manusia itu berpikir, tetapi pikiran itu harus diteruskan untuk mendapatkan kebenaran yang sesungguhnya yaitu ternyata Tuhan yang maha tahu sedang memberi pelajaran kepada manusia dengan dia bertanya kepada iblis. Jadi Tuhan benar-benar maha tahu, Dia tahu manusia belum tahu(bodoh) makanya Dia bertanya kepada iblis biar manusianya tahu. Bukan karena Dia bodoh atau pura-pura tidak tahu (dengan itu Dia memberi tahu).

Semoga kita termasuk manusia yang dekat dengan Tuhan, bukan yang terbuang jauh dariNya. Amiin

Wednesday, August 1, 2007

SIAPAPUN BISA BERKATA "AKU"

Sebelum menciptakan manusia pertama, Tuhan telah menciptakan para malaikat dan iblis. Mereka semua adalah makhluk yang taat kepadaNya. Selalu mengagungkan namaNya.

Tuhan berkata kepada para malaikat dan iblis bahwa Dia akan menciptakan satu lagi makhluk bernama manusia.
Tuhan lalu menciptakan Adam dari tanah yang dibentuk, lalu memasukkan roh kedalamnya. Setelah selesai Tuhan memerintahkan semua para malaikat untuk bersujud. Lalu semua sujud sebagai tanda penghormatan kepada Adam (bukan menyembahnya), kecuali iblis.

Tuhanpun bertanya kepada iblis "mengapa kau tidak mau bersujud?" Iblis menjawab "Adam hanya terbuat dari tanah,Aku itu api masa sujud sama tanah. Kemudian karena jawaban tersebut, Tuhan mengusir iblis dari surga.


Dari jawaban iblis tersebut kita bisa mengambil pelajaran, bahwa aku itu bukannya api, tapi apilah yang mengaku aku. Kata aku bisa dipakai oleh Tuhan, Adam, para malaikat atau siapapun. Aku itu bisa dono, jono, parno dan lain sebagainya. Jadi siapapun bisa berkata aku.



Misalnya kalau Amar berkata begini, "kamu itu siapa, udah ndeso katrox lagi, aku ini amar, orang berpendidikan jadi tak usah kau ceramahi aku". Amarpun bisa berkata aku seperti halnya iblis yang telah berkata aku.


Dari kalimat-kalimat diatas, penggunaan kata aku jelaslah bagi kita. Kalau itu berarti kesombongan. Sedangkan hanya Tuhanlah yang pantas untuk sombong.


Ketika kita telah berkata aku, seperti kalimat-kalimat diatas, disitu kita telah mulai menjauhkan diri dari Tuhan. Kepada siapapun kalimat itu diucapkan, apalagi kepada Tuhan.


Sombongnya iblis bukan tertuju kepada Tuhan, tetapi tertuju kepada adam. Itu bisa dilihat dari kalimat diatas. Atau biar lebih mantap bisa di lihat di kitab al-quran. Jadi kalau ada manusia yang sombong untuk Tuhan berarti dia telah berada di titik terjauh dan tak percaya lagi adanya Tuhan. Dia telah melebihi iblis. Iblis saja masih percaya adanya Tuhan, tapi manusia?








Wednesday, July 18, 2007

PREVIEW ULANG

Ketika saya membuka email di sctvnews.com, ternyata saya mendapati sebuah komentar dari orang yang tidak mau menyebutkan namanya. Karena orang tersebut memberi komentar di tulisan yang saya sudah lama membuatnya, jadi saya tidak bisa langsung membacanya di blog, karena tulisan tersebut telah masuk archive.

Setelah saya membaca email, saya langsung membuka blog dan membuka judul yang di kasih komentar, yaitu Buah Itu Adalah Kemurkaan Tuhan.

Dalam komentar tersebut inti isinya adalah ucapan terimakasih, karena dia jadi tahu maksud yang sebenarnya.

Dari kebanyakan tulisan yang saya baca juga sebenarnya demikian. Demikian pula dari pengajian-pengajian yang pernah saya ikuti. Bahwa pohon ya pohon dan buah ya buah, seperti yang ada di dunia ini.

Penulisan saya yang mengikuti sperti itu , karena menurut saya itu lebih masuk akal.

Friday, July 13, 2007

WAAAHHH........LANGSUNG KENA YA

Di dekat tempat saya tinggal ada sebuah musholla kecil. Musholla tersebut resmi go public (diwakafkan/diserahkan) ke warga sekitar 3 bulan yang lalu, atau hampir sama dengan usia blog ini.


Dahulu musholla tersebut adalah musholla pribadi, yang orang lain agak takut untuk melaksanakan sholat disitu. Namanya juga milik pribadi. Walaupun kalau kita sholat disitu juga gak mungkin diusir.


Karena mushollanya telah go public, maka warga sekitarpun berusaha untuk memakmurkannya (yang berkenan tentunya). Musholla tersebut kini jadi ramai dengan kegiatan ibadah sholat fardhu berjamaah. Saya juga ikut kegiatan sholat berjamaah walau hanya maghrib dan isya saja.


Kebiasaan musholla tempat saya ikut sholat berjamaah adalah dengan puji-pujian (sholawatan dan lain-lain) untuk mengisi jeda antara adzan dan pelaksanaan sholat fardhu.


Sekitar akhir bulan juni lalu saya mencoba memberanikan diri mengisi waktu jeda dengan bersholawat badriyah. Saya pegang speker lalu bersholawat. Di sela-selanya saya mencoba untuk berpantun ria. Ternyata pantun yang aku nyanyikan langsung terdengar oleh orang-orang yang jarang sholat. (katanya) mereka langsung menuju ke musholla dan bertemu dengan bapak imam, meminta agar pantun yang baru aku nyanyikan tidak dinyanyikan lagi di mushollla. Karena pantun tersebut membuat telinga mereka tidak enak.



Saya sendiri tidak tahu, karena waktu itu saya masih bersholawat. Dan keesokan harinya, saya juga tidak dikasih tahu oleh imam sholat, kalau tidak boleh menyanyikan pantun itu lagi. Saya dikasih tau oleh seorang jamaah ibu-ibu, kalau kemarin ada orang ke musholla yang tidak menginginkan pantun tersebut tidak dinyanyikan lagi di musholla.



Saya sendiri tidak terlalu peduli dengan berita tersebut. Jadi sayapun tidak mencari tau tentang kebenaran berita tersebut. Sampai sekarang imam sholat tidak memberi tau saya, dan saya pun tidak menanyakan hal itu ke dia. Hanya saya memang tidak/belum mengulangi lagi menyanyikan pantun tersebut di musholla.


Saya hanya berkata dalam hati, "waaahhhh.....langsung kena ya.....".
Maksud saya juga hanya mengingatkan, siapa tau orang yang kumaksud dengar. Eh beneran, amiin. Sadar engga ya......


Inilah pantun yang ku maksud :



Hijau-hijau daun salam
Daun salam dipinggir kali
Banyak orang mengaku islam
Sembahyangnya setahun sekali



Moga sholatnya di tambah, setahun tidak hanya sekali. Syukur sehari yang lima kali di jalankan. Itu harapan untuk yang mendengarkan pantun tersebut saat itu, kalau tidak hanya Tuhan yang tau.

Monday, July 2, 2007

TITIK TENGAHNYA ITULAH MANUSIA

Pada bagian yang lalu, walau sedikit, saya pernah menyinggung pemikiran Alfred North Whitehead tentang titik. Tulisan ini adalah untuk meneruskan keterangan dari tulisan sebelumnya. Bila anda lupa tulisan yang lalu atau belum membacanya silahkan baca disini.

Jika masih ingat atau ingin mengabaikan, mari kita teruskan.
Alfred North Whitehead berkata, bahwa 2000 tahun yang akan datang, kehidupan manusia akan dipengaruhi oleh ilmu pasti.

Saya mencoba untuk memahami pemikiran Alfred NW tentang Tuhan. Dia menjelaskan tentang Tuhan dari yang hanya sekedar mistik menjadi lebih rasional.

Dalam kehidupan ini menurut Alfred, ada dua kutub yang saling berhubungan antara yang satu dan yang lainnya. Yaitu kutub nilai dan kutub fakta.

Kutub nilai adalah sesuatu yang selalu aktual tetapi tidak mengalami pemudaran dan tidak mengalami masa lampau. Dia sifatnya abadi.

Sedangkan kutub fakta adalah sesuatu yang mengalami aktual dan mengalami pemudaran. Dia sifatnya tidak abadi, berarti dia mengalami masa lampau.


Disinilah yang oleh Alfred NW sebagai becoming and perishing (menjadi dan memudar).

Kutub nilai antara lain indah, benar, baik dan lain-lain. Dialah yang selalu aktual dan tidak akan memudar sampai kapanpun. Nilai berada dalam batin.

Sedangkan segala yang tergelar didunia ini adalah fakta (lahir). Karena sifatnya yang lahir itulah dia mengalami aktual dan pemudaran. Kita mengambil contoh type-type merk sepeda motor, misalnya honda. Pada jamannya Astrea 800 adalah merk yang aktual dan indah. Tetapi setelah dibuatnya astrea prima, astrea 800 menjadi sesuatu yang lampau dan tidak lagi aktual. Demikian pula setelah astrea grand keluar, maka astrea prima menjadi barang yang lampau dan memudar. Mungkin saat jamannya astrea grand adalah barang dengan desain yang indah dan sempurna, tetapi tidak setelah ada astrea supra. Begitulah seterusnya.

Kita kembali ke kutub nilai dan fakta. Atau biar lebih mudah dalam pengucapan kita kembali ke lahir dan batin.
Karena sifat nilai yang kekal dan abadi itulah maka pada hakekatnya manusia membutuhkan. Dan karena butuh maka manusia menyebutnya sebagai Tuhan. Coba kita sebut nama Tuhan dalam hati (maha benar, maha indah ...).

Jika lahir dan batin dihubungkan maka akan terdapat sebuah garis. Dan disitulah sebuah titik berada. Dan manusia menjadi titik tengahnya. Sebagai titik yang berada di tengah maka manusia bisa memilih akan ke mana arah tuju hidupnya.

Misalnya sebagai contoh, Antara banyuwangi (jawa timur/anggaplah lahir)-merak(Banten/batin) adalah sebuah garis, kita anggap yogyakarta adalah tengahnya. Dan diyogyalah terdapat titik itu berada.
Jika manusia memilih untuk berjalan ke arah merak(batin), maka sesungguhnya dia menuju ke sesuatu yang abadi yaitu Tuhan. Dan bila dia menuju ke arah banyuwangi (lahir) maka dia menuju ke arah yang materialistik. Semakin dia dekat dengan banyuwangi (lahir) maka dia semakin jauh dari Tuhan. Sampai dia sangat dekat dan sampai banyuwangi (lahir) dia semakin jauh dari Tuhan dan semakin tidak mengenal Tuhan. Dan dari sinilah atheis bermula.

Atheis bermula dari materialisme. (Alfred North Whitehead)

Jadi pergerakan kita ke arah lahir, adalah pergerakan kita menjauhi Tuhan. Dan semakin kita tidak mengenal Tuhan. Dan bila yang kita pilih adalah ke arah Tuhan, agamalah yang lebih dalam mengajarkan tentang nilai-nilai (Tuhan).

Pergerakan kita menjauhi Tuhan akan membuat kemurkaan Tuhan. Tentang salah satu pergerkan menjauhi Tuhan, juga pernah di tulis di blog ini. Jika sudah lupa atau belum membaca silahkan klik disini.


Untuk melengkapi tulisan ini, saya ingin mengutip epilognya Prof. Dr. Damardjati Supadjar sebagai berikut:
Kalau seseorang awam yang membuat pernyataan mengenai tembok rumahnya, maka pada umumnya pernytaanya semata-mata lahiriah, misalnya bahwa tembok putih. Sementara sang pemborong akan membuat pernyataan yang lebih "batini", misalnya "tembok itu anti gempa" Atas dasar keilmuwannya yang memahami penuh konstruksi kedalaman si tembok. Namun insinyur pengendali project memiliki "sesuatu" yang lebih "batini", yakni semacam "kekuasaan" menetapkan bahwa suatu gedung yang anti gempa, bisa jadi tidak anti project dan karenanya bisa runtuh oleh suatu project. Demikianlah maka Tuhan itu maha batin, menguasai segala, mengendalikan semua saja. (Dr. Damardjati Supadjar).

Setelah mempelajari pemikiran beliau-beliau, jadi mau kemana arah tuju hidup ini. Sangkan paraning dumadi ( asal dan arah tuju kehidupan adalah Tuhan ). Begitulah orang jawa bilang.

Demikian, semoga bisa menjadi perenungan bagi semua.
Wallahu a'lam.







Thursday, June 21, 2007

TERIMAKASIH ATAS KEPERCAYAANNYA

Terimakasih karena saya selalu diberi kepercayaan oleh perusahaan.
Dari saya tidak bisa pake komputer sampai saya menjadi lebih baik seperti sekarang.

Friday, June 15, 2007

BAHASA ATAU MATEMATIKA

Dalam suatu percakapan saya pernah mengajukan satu pertanyaan. Sebenarnya apa sih inti dari pelajaran di sekolah?

Kalau menurut saya, inti dari semua pelajaran di sekolah adalah matematika. Tetapi banyak sekali dari teman-teman yang menjawab lain. Dan mungkin banyak juga pembaca blog ini yang punya pendapat lain. Kebanyakan dari mereka susah untuk mengemukakan argumentasi mengapa mereka menjawab demikian.

Ada satu pendapat dari salah seorang teman yang menarik dan bisa dengan jelas mengemukakan pendapatnya. Dia menjawab bahasa adalah inti dari semua pelajaran di sekolah.

Yang menjadi alasan mengapa bahasa menjadi inti pelajaran di sekolah adalah tanpa bahasa semua jadi bisu. Kita tidak dapat menerangkan semua mata pelajaran tanpa bahasa. Jadi intinya tanpa bahasa semua akan menjadi bisu.

Saya tertarik dengan pendapatnya. Dan sangat bisa memahami alasannya. Tetapi saya juga punya alasan mengapa saya menjawab matematika.

Yang pertama hampir semua mata pelajaran di sekolah menggunakan angka. Bahkan pelajaran agama sekalipun disekolah akan menjumpai angka-angka. apalagi pelajaran yang lain seperti akuntansi, fisika, dan lain lainnya.

Yang kedua dengan matematika orang bisupun dapat memahami tentang sesuatu yang dilihatnya. Misal melihat suatu grafik. Jadi dengan grafik tanpa kita ngomong orang lain bisa langsung paham.

Berawal dari sarjana matematika, Alfrednort White Head bisa menerangkan tentang Tuhan. Tentunya dari berbagai pengalaman dan pengamatan beliau juga.

Adanya titik bergantung pada garis, garis pada bidang, bidang pada ruang dan seterusnya.

Jadi Matematika bisa untuk semua. Hampir semua dari kita menggunakan ilmu matematika.
Ini hanyalah pendapat saya. Tentunya banyak dari yang lain yang punya pendapat berbeda.

Menurut anda?




Monday, June 4, 2007

HARI INI SENIN 4 JUNI 2007

Mengenang hari senin 4 juni 2001
Seribu kota telah kulalui
Seribu hati kutanyai
Namun semua tiada yang mengerti
Dimana kau kini
..............................
..............................
Ini cerita bermula ketika lulus sekolah tahun 99. Saat itu sebenarnya aku jatuh cinta pada seorang wanita, sebut aja namanya T.
Setelah kami berpisah aku merantau ke tangerang. Ada sebuah do'a yang selalu aku ucapkan pada Tuhan. Tuhan lupakan dia dari ingatanku. Aku selalu berdoa itu karena aku tidak akan pernah bisa memiliki dia. Karena dia udah ada yang punya. Aku terlambat mengungkapkan perasaan ini padanya katanya. Tapi Setelah beberapa bulan kami berpisah aku tetap tidak dapat melupakan dia.
Akhirnya aku mengganti doaku menjadi Tuhan pertemukan aku dengannya. Aku berusaha mencari dia untuk tahu dimana dia kini. Tetapi semua teman-teman laki dan perempuan dia yang aku jumpai tidak ada satupun yang tau gimana kabar dia. Aku berusaha mencarinya ke kampung tampat tinggalnya yang dulu, tetapi aku tidak juga menemukannnya.
Suatu waktu saat ku jalan-jalan bersama seorang wanita, tanpa sengaja aku berpapasan dengannya. Ya Tuhan Kau kabulkan doaku. Tapi sayang aku berjalan bersama seorang teman wanitaku. Saat itu tanggal 1 januari 2001. Tetapi dia memberi untukku sebuah alamat untuk kami dapat berkomunikasi. Ternyata dia tinggal di malang.
Aku mulai mengirim surat untuknya dengan mencatumkan nama asliku, dan alamat asliku tinggal. Suratku yang pertama dapat balasan dari dia. Tetapi dia meminta padaku kalau kirim surat untuk memakai nama samaran (nama wanita). Ternyata suratku yang pertama telah membuatnya dimarahi oleh keluarganya. Lalu aku mengirim surat yang ke dua dengan menggunakan nama wanita, tetapi kali ini suratku tidak dapat balasan. Lalu aku kirim surat yang ke tiga tetapi tidak ada balasan juga. Ternyata walau aku telah memakai nama wanita dalam alamat pengirim tetap saja kena sensor keluarganya. Sehingga dia tak dapat membaca suratku. Padahal alamtnyapun aku rubah. Akupun mengirim di kantor pos dimana alamat aku cantumkan. Alamat di bekasi aku poskan surat itu di bekasi. Alamat cikarang aku poskan surat itu di cikarang. Tetapi sayang tetap kena sensor. Ternyata aku lupa tulisan tanganku dialamat tetap sama saat aku menulis alamat asliku.
Lalu hari sabtu 2 juni 2001, aku mencoba untuk mendatanginya di kota malang. Aku menggunakan jasa kereta api gajayana. Aku sampai disana hari minggu 3 juni keesokan harinya. Ternyata tidak terlalu sulit menemukan alamat tempat tinggalnya. Karena begitu kutanya orang di dekat stasiun tempat aku turun dari kereta, langsung bisa memberi tahu tempatnya.
Karena waktu masih terlalu pagi, aku jalan ke alun-alun kota malang terlebih dahulu.
Jam 10.00 pagi aku mencoba menuju tempat tinggalnya. Tidak terlalu jauh hanya sekitar 15 menit dari alun-alun kota malang dengan menggunakan jasa angkot. Lalu aku turun dan langsung mencari alamat yang pernah dia beri. Aku sampai di depan rumahnya. Aku berdiri sejenak di depan pintu gerbang. Suasana sepi, lalu aku membuka pintu gerbang dan masuk ke halaman rumahnya. Lalu aku ucapkan salam. Keluar seorang anak kecil sambil membukakan pintu. Lalu aku bertanya "apakah T ada?". Sebelum dia menjawab bapaknya keluar. Sebelum mulutku sempat berbicara, dengan nada yang sangat tinggi dia bertanya kepadaku "mau cari siapa?" Tinggi sekali nadanya. Aku kaget, sehingga tak langsung menjawab. Lalu dia bertanya dengan nada yang lebih tinggi lagi "mau cari siapa?". Aku jawab "ingin bertemu T". Lalu dia bilang "orangnya tidak ada" dengan nada yang masih sangat tinggi. Lalu aku berpamitan dan spontan langsung balik kanan. Sebelum aku melewati pintu gerbang, dia bertanya dengan nada masih tinggi "dari mana?". Spontan aku jawab dari waru (sidoarjo-surabaya). Aku takut kalau aku bilang dari tangerang dia semakin marah padaku.
Aku pergi meninggalkan rumahnya, tanpa bisa bertemu dengan orang yang kumaksud. Aku tak menyangka keluaganya semarah itu ketika aku datang. Sungguh suatu peristiwa yang tak terbayangkan saat ku berangkat dari tangerang. Walau aku tahu suratku selalu di jegal oleh keluarganya. Minimal yang aku pikirkan setelah peristiwa itu, aku akan ditolak, tetapi dengan nada yang tidak setinggi itu. Sedikit senyum atau minta maaf karena menolak aku atau ucapan yang lebih sopan lainnya. Tetapi kejadiannya seperti itu.
Aku kembali ke alun-alun malang. Lalu aku mencoba berjalan kaki dari ramayana sampai gajayana. Aku berpikir siapa tahu aku akan melihatnya. tetapi aku tak menemukannya. Lalu aku naik angkot menuju terminal gadang. Aku duduk didepan siapa tahu dapat melihatnya. Aku tidak menemukannya. Lalu aku ke arjosari duduk didepan lagi. Tetapi tak melihat dia juga. Lalu aku memutuskan pulang dengan naik bus. Sepanjang jalan arjosari sampai singosari ku pandang keluar siapa tahu aku meihat dia. Aku tak melihat dia sampai bis berhenti di bungurasih surabaya.
Sampai di surabaya aku ganti bus untuk meneruskan perjalanan pulang. Aku termenung didalam bus memikirkan apa yang tadi siang terjadi. Aku sampai ditempat tinggalku keesokan harinya, senin 4 juni 2001.
Aku sampai di rumah dengan segudang kekecewaan. Tapi manusia hanya bisa berusaha Tuhan yang menentukan. Aku telah berusaha, tetapi Tuhan berkehendak lain. Setelah kejadian itu, aku kirim surat untuk dia sebanyak mungkin. dengan harapan ada satu yang lulus sensor. Dan memang ada yang lulus sensor. Lalu aku mencoba kirim surat dia dengan menggunakan alamat tetangganya. Dan itu juga berhasil. Karena tetangganya mau memberikan langsung padanya.
Sampai akhirnya aku kelelahan berjuang dan tidak menulis surat lagi untuknya. Lalu dia kirim surat yang isinya dia bertanya" kenapa tidak kirim surat ke aku lagi, bukankah kamu janji tidak akan melupakan aku, apakah kamu sudah punya pacar?". Lalu aku kirim balasan yang intinya"Aku sudah punya pacar". Itu menjadi surat terakhirku dan juga dari dia, karena setelah itu dia tak kirim surat lagi untukku.
Sampai sekarang aku tak tahu lagi kabarnya. Aku mencoba tanya ke teman-temannya, tapi tidak ada yang tahu. Sampai hari ini senin 4 juni 2007 aku tidak tahu lagi kabarnya.
Tangerang-malang telah menjadi kenangan, yang sulit untuk ku lupakan. Aku selalu berusaha melupakannya, tapi tak pernah bisa.
Hari senin 4 juni 2001, aku selalu ingat peristiwa itu. Ketika aku pulang dengan sebuah kekecewaan. Aku yakin Tuhan tidak akan memberi ujian melebihi batas kemampuan hambaNya.

Monday, May 7, 2007

PONDASI ITU SELALU TERSEMBUNYI

Rosul saw bersabda: "Sholat adalah tiang agama.........". Dari hadits tersebut rosul mengibaratkan bahwa agama adalah tempat untuk berteduh.

Sholat selain sebagai tiang agama juga dapat dikatakan sebagai identitas orang yang beragama islam. Sholat adalah ciri orang yang beragama islam, karena dalam agama lain tidak ada sholat.

Dalam bangunan rumah tiang dibutuhkan untuk menyangga atap. Sehingga bila telah ada atap jadilah sebagai tempat untuk berteduh. Disini puasa akan menjadi atap, yang dengannya hati menjadi damai dan sejuk. Kebiasaan manusia bila sedang berpuasa dia akan menjadi lebih rajin beribadah.

Ketika bangunan, tiang dan atap telah jadi , maka isi dalam bangunan rumah harus dibersihkan.

Zakat bisa sebagai pembersih harta dan hati kita. Dengan berzakat kita telah menghilangkan penyakit kikir, pelit dan serakah. Bila rumah tidak bersih maka akan menjadi sarang penyakit.
Anggaplah yang bukan haknya sebagai sampah, yang kalau tidak dikeluarkan benar-benar akan menjadi penyakit bagi diri kita.

Bangunan rumah akan lebih indah bila dilengkapi taman. Taman diperlukan sebagai tempat mendapatkan udara segar. Tidakwajib bagi yang berkantong pas-pasan, tetapi bagi yang mampu jelas suatu kewajiban. Dengan taman akan membuat suatu rumah kelihatan lebih indah dan sehat.

Jadi berhaji adalah suatu kewajiban bagi yang mampu.

Ketika bangunan telah berdiri dan kelihatan megah dan kokoh, ada satu yang kita tidak melihatnya. Pondasi bangunan adalah hal yang tak terlihat oleh kita. Seberapa kokoh pondasi menopang bangunan yang kokoh pula diatasnya. Jika pondasi tidak kokoh, pasti hanya kelihatan kokoh diluar dan rapuh di dalam. Dan kita akan melihat pondasi suatu bangunan kokoh atau tidak, bila terjadi gempa bumi. Kalau pondasi kokoh maka dia akan tetap bertahan, sebaliknya bila rapuh pasti porak-poranda.

Demikian pula manusia. Dia tidak dapat kita sebut seorang yang kuat beragama bila belum pernah mengalami suatu guncangan yang hebat. Bagaimana kita akan menyebut dia beragama kuat kalau kita belum pernah melihat dia mengalami suatu guncangan yang hebat pada dirinya.

Manusia dapat dikatakan beragama kuat kalau telah mampu menahan guncangan yang hebat pada dirinya.

Pondasi itu selalu tersembunyi. Pondasi adalah sesuatu yang tak terlihat yang menopang sesuatu diatasnya. Pondasi tak harus tampak, tetapi dia akan kelihatan kokoh atau tidak bila telah di uji. Kita baru akan tahu suatu pondasi kokoh / tidak kokoh setelah datangnya guncangan hebat.

Dua kalimah syahadat adalah pondasi pertama ketika seseorang baru masuk agama islam. Gampang dalam pengucapan, tetapi mempunyai makna yang sangat luas. Ketika seseorang telah bersaksi bahwa tidak ada tuhan selain Allah dan bersaksi bahwa muhammad utusanNya, dia telah mempunyai kewajiban untuk menjalankan semua perintah dan menjauhi larangannnya. Kemudian menjadikan muhammad sebagai panutan dalam hidupnya.

Jadi dalam hidupnya dia pasrahkan kepadaNya. Demikian pula segala ibadahnya dan kematiannya. Ketika ujian datang dia akan berucap " Tuhan tidak akan meberi ujian melebihi batas kemampuan hambaNya, seberat apapun ujian dipasrahkan kepadaNya".
Pondasi itu syahadat. Syahadat itu iman. Kalau iman (pondasi) kuat, sehebat apaun guncangan, dia akan mampu menopang sesuatu diatasnya. Sehingga sesuatu diatasnya tetap kelihatan kokoh.
Wallahu a'lam.

Tuesday, April 10, 2007

BUAH ITU ADALAH KEMURKAAN TUHAN

Tuhan menciptakan manusia pertama yaitu Adam. Saat itu Tuhan menciptakan Adam sendirian. Maka ketika Tuhan melihat Adam kesepian, Tuhan ciptakan lagi manusia yang berlawanan jenis, yaitu Hawa. Hawa diciptakan mengambil sebagian tulang rusuk Adam.

Setelah mereka berdua, maka kesepian itu menjadi keceriaan. Dan bahagialah mereka di dalam surga dengan segala fasilitasnya. Tuhan pun berpesan "Hai Adam dan Hawa, kalian boleh tinggal didalam surga ( manusia diciptakan untuk menjadi khalifah di bumi) dan bersenang-senang di dalamnya. Satu yang Aku larang, jangan dekati pohon itu ( khuldi)".

Setelah lama tinggal di dalam surga, timbul keinginan dalam angan Adam dan Hawa untuk mendekati pohon yang dilarang Tuhan.

Iblispun dengan segala tipudayanya merayu mereka untuk mendekati pohon tersebut. Iblis berkata " Pohon itu adalah keabadian, Tuhan tidak menginginkan kau kekal abadi di dalam surga. Makanya Tuhan melarangmu mendekatinya, sedangkan kalau kau dekati kau akan kekal dalam surga ( surga=kesenangan, keindahan, kenikmatan dll)".

Demikian pandai iblis membuat tipu daya, sehingga Adam dan Hawa tergoda. Mereka mencoba mendekati sehingga mereka mendapatkan buahnya (buah=hasil). Buah itu adalah kemurkaan Tuhan. Tuhan murka, maka diusirlah Adam dan Hawa keluar dari surga.

Begitu menyesalnya mereka berdua. Sesampai di bumi mereka memohon ampun kepada Tuhan. Taubat, dan benar-benar taubat memohon ampun kepada Tuhan.

Dari cerita diatas kalau kita menterjemahkannya kedalam kehidupan kita adalah saat kita berpacaran.

Pacaran adalah kesaksian akan surga disisiNya. Orang yang berpacaran akan merasakan bahagia,senang, ceria, indah dan sebagainya, bagai benar-benar disurga. Pacaran itulah gambaran surga disisiNya. ( surga=indah, bahagia, ceria dll)

Disini Tuhan kembali mengingatkan manusia untuk tidak mendekati pohon tersebut (seperti pada Adam dan Hawa). Karena kalau mendekati manusia akan mendapatkan buahnya. Dan buah itu adalah kemurkaan Tuhan.

Kalau disurga Adam diusir dari surga, maka yang sekarang manausia mendapatkan aib, selain dari kemurkaan Tuhan tentunya, serta siksa di akherat kelak.

Begitu banyak buah yang akan kita dapatkan bila kita mendekati pohon itu. Semakin dekat padanya, semakin jauh kita dari Tuhan.

Jadi untuk yang berpacaran berhati-hatilah. Jangan coba-coba mendekati atau ingin mendapat murka Tuhan, aib, dan siksanya di akherat kelak.

Wallahu a'lam. Semoga kita semakin dekat dengan Tuhan.

( Pohon dimaksud adalah persetubuhan) Wallahu a'lam.

Monday, April 2, 2007

TUJUAN PENGGUNAAN JUDUL WEBSITE

Penulis bukan lulusan perguruan tinggi. Penulis hanya orang yang pernah masuk dunia pendidikan tingkat rendah, bukan perguruan tinggi. Penulis adalah orang yang sering melihat tingkah polah orang berpendidikan tinggi tapi seperti orang berpendidikan rendah macam penulis. "Aneh........" ucapan itu yang sering penulis ucapkan terutama ketika melihat politisi dan para pejabat bicara.

Website ini adalah tempat mengungkapkan pendapat orang berpendidikan rendah macam penulis, dan ditujukan terutama bagi para lulusan perguruan tinggi. Syukur dapat tanggapan dan penulis tambah wawasan.
Penulis punya prinsip"IJAZAH BOLEH SLTP TAPI WAWASAN SLTA, IJAZAH BOLEH SLTA TAPI WAWASAN D3, BEGITU SETRUSNYA".

Jadi penulis ingin selalu mengembangkan wawasan dan ingin selalu maju. Syukur suatu saat bisa sekolah lagi. Amiin.

MASALAH DALAM KELUARGA

Setiap orang pasti punya masalah. Apapun profesinya setiap orang pasti akan mengalami masalah. Seorang psikiaterpun atau seorang ustadz yang dia tempat untuk mencurahkan masalah, tempat untuk mengadu, tempat curhat, ternyata dia sendiri juga punya masalah.
Dan masalah bermacam-macam jenisnya. Ada masalah pekerjaan, cinta, keluarga dan lain sebagainya.

Penyelesaian masalah setiap orang berbeda-beda. Disini tingkat pendidikan dan pengetahuan tentang agama sangat berperan bagaimana seseorang memecahkan suatu masalah.

Orang berpendidikan tinggi kurang taat beragama cenderung memecahkan masalah hanya menggunakan logika semata. Sedangkan orang berpendidikan tinggi yang taat beragama akan menyelesaikan suatu masalah menggunakan logika dan pemahaman agamanya.
Lalu bagaimana dengan orang yang tak berpendidikan? Orang tak berpendidikan memecahkan masalah lebih mengandalkan perasaan ketimbang logika.
Seharusnya penyelesaian masalah menggunakan banyak pertimbangan. antara lain agama, rasa dan logika. Ketika kita menggunakan ketiga pertimbangan diatas dengan baik maka kita akan merasakan sebuah kepuasan lahir dan batin.
Ketika kita punya masalah keluarga dan masih punya orang tua, disitu pertimbangan agama, logika, dan rasa paling sangat dibutuhkan. Dari sisi agama kita tak boleh durhaka pada orang tua, dari sisi rasa sebenarnya kita boleh bercerai tapi kita tak ingin menyakiti istri/suami dan anak kita, disisi logika kita tak mungkin mengorbankan salah satunya. Disini dibutuhkan kedewasaan dan kearifan serta kesabaran. Yang dapat kita lakukan adalah mendekati mereka satu persatu, dan berbicara dari hati ke hati. Kemudian bila telah tahu masalahnya kita baru kita sarankan mereka yang berkonflik untuk rujuk dan permasalahan yang lalu untuk dimaafkan. Dengan silahturahmi akan memperkecil prasangka.
Sedapat mungkin jauhkan prasangka buruk kepada siapapun. Apalagi kepada orang tua dan istri/suami. Jika prasangka itu timbul dalam hati maka yang terbaik adalah cepat membuktikan prasangka tersebut. Dan bila tak terbukti segera mungkin untuk membuangnya dalam hati. Bukankah agama juga menganjurkan untuk tidak berprasangka buruk. Dalam hukum negara kita juga menggunakan azas praduga tak bersalah kepada para tersangka.
Jadi masih berprasangka buruk? tidak khan..................

TUJUAN PENDIDIKAN YANG SESUNGGUHNYA

Seseorang disekolahkan oleh orang tuanya tentu agar menjadi seseorang yang cerdas dan berperilaku baik.
Itu adalah tujuan diadakannya pendidikan di negara indonesia, yaitu Taqwa, Cerdas dan Terampil.
Dengan tujuan ini sudah seharusnyanya seseorang yang telah memasuki dunia pendidikan harus berbeda dengan orang yang belum pernah mengenyam pendidikan. Perbedaan itu tentu harus terlihat dari ketaqwaan, kecerdasan dan ketrampilannya. Manakala tidak ada perbedaan apalah artinya pendidikan baginya.

Semakin tinggi pendidikan seseorang, dari sisi ketaqwaan maka dia harus lebih bertaqwa. Mengapa? Karena semakin tinggi pendidikan berarti dia semakin tau tentang hal yang baik dan yang buruk, mana yang jahat dan tidak jahat. Kalau dia tidak semakin taqwa, dia pasti akan menjadi seseorang yang sombong, angkuh karena telah mampu mengenyam pendidikan yang tinggi. Dari sisi perasaan seseorang yang berpendidikan tinggi pasti lebih egois dan kurang menghargai perasaan orang lain jika tujuan taqwa ini tidak ada padanya. Karena dengan peningkatan ketaqwaan ini seseorang akan lebih santun, berakhlak mulia dan dapat menghargai perasaan sesama, tentunya dengan pengetahuan yang dia miliki.
Kemudian seseorang yang berpendidikan pasti menjadi lebih cerdas. Ini menjadi tujuan utama orang tua memasukkan anaknya untuk masuk dunia pendidikan. Terkadang orang tua lupa bahwa ketaqwaan adalah modal utama untuk hidup (sisi rohani). Orang yang cerdas tidak bertaqwa dia akan menjadikan kecerdasannya untuk mengbohongi orang lain, dan hal negatif lainnya.

Demikian pula keterampilannya, kalau dia tidak bertaqwa ketampilannya akan digunakan untuk menjahili orang lain. Contohnya banyak orang yang karena kepandaiannya dia kirim virus komputer ke user lain. Ada juga yang terampil membuat bom untuk teror.
Disisi lain memang tak mudah menciptakan generasi yang bertaqwa. Lebih mudah menciptakan generasi yang cerdas dan terampil daripada menciptakan generasi yang bertaqwa. Tetapi paling tidak untuk meminimalkan seseorang yang cerdas menjadi jahat. Kita semua pasti setuju kejahatan tidak akan pernah hilang dimuka bumi, tapi apakah kita harus menyerah? Tidak. Manusia diwajibkan untuk menyerukan kebaikan dan menjauhi kejahatan oleh Tuhan. Jika itu sudah kita lakukan maka hasil akhirnya kita serahkan kepada Tuhan. Kita telah berusaha dan tak pernah lelah menyeru untuk kebaikan.
Orang tua dan guru harus bisa menjadi teladan dalam hal ketaqwaan bagi anak/ anak didiknya.
Disini pentingnya ketiga tujuan diatas agar benar-benar di tanamkan pada anak didik sejak taman kanak-kanak. Meninggalkan salah satunya menyebabkan kehidupan tidak seimbang.

TAQWA CERDAS DAN TERAMPIL